BANDA ACEH - Direktur Jenderal Kekayaan
Negara Kemeneterian Keuangan (Kemenkeu), Hadiyanto, Selasa (16/6) menyerahkan
aset Bandara Malikussaleh dari Menteri Keuangan kepada Pemkab Aceh Utara. Dalam
acara yang berlangsung di Gedung Keuangan Banda Aceh itu Kemenkeu juga
menyerahkan aset sekolah yang dibangun PT Arun kepada Pemerintah Aceh dan
sebidang tanah untuk Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hadiayanto mengatakan, setelah penyerahan
itu, pihaknya berharap aset tersebut dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya.
Ketiga aset itu diserahkan ke daerah, menurutnya, antara lain karena masa
operasional PT Arun sudah berakhir. Sehingga, jika tidak secepatnya diserahkan
kepada pemerintah setempat, kelanjutan pengoperasian dan pemeliharan bangunan
itu bisa tak berlanjut. Padahal, aset itu sangat berharga bagi penerimanya.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengatakan,
untuk pengelolaan aset itu pihaknya akan membentuk unit pelaksana teknis
kegiatan derah (UPTD). “UPTD lah yang nanti mengelola dan memelihara aset
Bandara Malikussaleh,” ujarnya.
Sekda Aceh, Dermawan mengatakan, pihaknya
menyampaikan terima kasih kepada Kemenkeu yang sudah menyerahkan aset-aset itu
ke daerah. Sebab, menurutnya, ketiga aset itu sangat berharga dan dibutuhkan
masyarakat. “Aset sekolah itu akan kita jaga dengan baik, karena akan memberi
manfaat yang besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Aceh Utara, Lhokseumawe,
dan sekitarnya,” ungkap Sekda.
Terkait Bandara Malikussaleh, Dermawan
menyarankan pada Bupati Aceh Utara agar secepatnya membentuk UPTD. Sehingga ada
satu badan yang mengurusnya dengan baik. Soal fasilitas bandara, Dermawan
mengatakan, perlu terus ditingkatkan, terutama mengenai pengamaman di lapangan.
“Tidak boleh ada ternak yang berkeliaran
dalam bandara, terutama di lapangan pacu. Keamanannya harus benar-benar dijaga
dengan biak dari gangguan ternak dan lainnya. Begitu juga gedung dan ruang
tunggu penumpang harus selalu dijaga kebersihannya,” pungkasnya.(her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar